Pages

Search This Blog

Heboh Pilkades, Masyarakat Desa Pancalang Diharapkan Tidak Gusar

Dua hari yang lalu, saya sedikit berbincang dengan Ayah saya. Sudah lama juga semenjak saya disibukkan dengan aktifitas pekerjaan yang cukup menguras waktu. Senang juga, kalau sudah bertukar pikiran dengan Ayah. Kebetulan juga sedang terjadi hal yang menarik, yakni akan diadakannya Pemilihan Kepala Desa untuk periode 6 Tahun kedepan. Kehebohan apa itu?

Beberapa hari yang lalu Ayah didatangi beberapa orang. Ia bercerita kalau maksud dari kedatangan mereka adalah meminta tanda-tangan mengenai suatu permohonan dari kelompok berkaitan dengan akan diadakannya pemilihan kepala desa.

Maksud yang ditanggap oleh Ayah saya ketika membaca isi surat itu adalah dimana kelompok orang tersebut meminta adanya penyampaian visi misi dalam proses pemilihan kepala desa yang sebentar lagi akan diadakan itu. Maka Ayah saya pun menandatangi surat tersebut.

Namun hal lain justru terjadi. Panitia 11 yang merupakan panitia pelaksana pemilihan kepala desa Pancalang, menjadi "Gusar". Tidak lain adalah karena surat yang ditandatangani oleh salah satunya ayah saya tersebut. Kabar menyebutkan bahwa Panitia merasa terusik dengan adanya surat tersebut. Ketika menceritakan ayah tersenyum saja.

Menurutnya, adalah normatif jika masyarakat menginginkan adanya penyampaian Visi Misi dari Calon Kepala desa sebelum pemilihan berlangsung. Beliau menambahkan bahwa hal ini sebenarnya sudah tidak perlu lagi dilakukan secara formal melalui surat.

"Hal ini justru terbalik, seharusnya calon lah yang mengajukan diri menyampaikan Visi Misinya kepada Panitia. Karena ini adalah pemilihan demokrasi, maka tindakan persuasif adalah perlu, walaupun calonnya Tunggal.", kata beliau.

Galaunya Panitia 11 juga menurut Ayah tidak beralasan. Surat tersebut adalah bentuk aktif politis masyarakat desa Pancalang terhadap Pilkades periode ini.

"Kalau memang belum ada penyampaian Visi Misi, maka buat saja surat balasan resmi, isinya bahwa akan dilaksanakan, tetapkan tanggalnya, dan ajak siapa yang perlu diundang. Jika sudah sampaikan sudah. Selesai". Saya tertawa mengiringi tawanya.

Lebih lanjut Ayah saya berkata bahwa Panitia 11 mungkin mengindikasi bahwa surat tersebut memiliki muatan politis yang akan mungkin bisa menjadi penghalang berlangsungnya Pilkades. Namun Ayah saya menegaskan, "Kalau ada yang ingin menggagalkan kegiatan pilkades, maka saya juga akan bertindak. Kalau hal normatif seperti surat kemarin kan sebenarnya hal sepele. Kenapa harus gusar?".

Diujung percakapan kami beliau menambahkan bahwa ketenangan itu perlu. Panitia 11 adalah pelaksana Pesta demokrasi Desa harus tenang dan bersikap netral. Demokrasi wajar jika ada yang tidak suka, tapi menyatukan prasangka hati dipanggung politik kan sangat tidak profesional.

Mari kita sama-sama sukseskan Pemilihan kepala Desa Pancalang Periode selanjutnya dengan tenang dan damai.

No comments:

 

Most Reading